Quality Time Atau Quantity Time Mana Yang Lebih Penting

Quality Time
Sebuah pertanyaan sederhana tentang quality time atau quantity time mana yang lebih penting diantara keduanya dan sebagian besar memilih quality time lebih penting dari quantity time sebagai jawabannya berdasarkan hasil survey langsung beberapa karyawan tetapi benarkah quality time lebih penting dibandingkan quantity time serta apakah quantity time memang tidak diperlukan karena dianggap kurang penting dibandingkan quality time ?

Mari kita cermati lebih dalam mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut. Ulasan artikel ini sudah termasuk pembahasan tentang bagaimana menggunakan quality time dan quantity time bagi yang sibuk kerja, super sibuk kerja dan yang bekerja secara umum dan Anda termasuk yang mana dari 3 kategori tersebut?

1. Quality Time

Quality time adalah waktu yang dialokasikan untuk keluarga dan orang yang disayangi dengan cara direncanakan untuk menghasilkan kebahagiaan bersama. Rencana ini dibuat bisa dengan pengeluaran biaya maupun tanpa biaya.

Arti quality time adalah terpenuhinya kepuasan dan kesenangan bersama keluarga atau orang-orang yang disayangi sesuai rencana bersama.

Sifat quality time adalah tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah waktu, sekecil apapun waktu bisa menjadi quality time.

Contoh 1: quality time bagi orang sibuk kerja.

Kriteria sibuk kerja adalah bekerja setiap hari kerja (weekday) sampai malam dan di hari sabtu (weekend) karena sering ada tambahan pekerjaan.

Quality time diperoleh dengan membuat perencanaan acara setiap hari Minggu, contohnya
  • Minggu 1: Silaturahmi ke tempat saudara dan jalan - jalan ke game zone.
  • Minggu 2: Jalan - jalan ke Ancol
  • Minggu 3: Acara renang di waterboom terdekat
  • Minggu 4: Latihan Futsal anak sambil makan dan nongkrong di lesehan pinggiran jalan sekedar makan bakso.
Quality time artinya bagi orang yang sibuk kerja ini membuat setiap rencana acara di hari Minggu sehubungan hari Sabtu waktunya belum bisa dipastikan akibat kemungkinan adanya pekerjaan dengan tuntutan penyelesaian segera berdasarkan target mingguan.

Pada hari biasa mengalami kesulitan membuat suatu rencana quality time sehubungan pekerjaan harian sampai pulang larut malam.

Contoh 2: quality time bagi orang yang super sibuk kerja

Termasuk kriteria ini adalah orang yang:
  • Bekerja diluar kota sehingga jarang bertemu keluarga setiap hari. Setiap minggu pulang dengan kondisi perjalanan jauh melelahkan. Setiap minggunya walaupun sudah bersama keluarga tetapi sedikit rencana karena perlu istirahat pemulihan tenaga saat kembali bekerja.
  • Bekerja proyek selama berbulan - bulan berada di pedalaman daerah atau di site plant sampai proyek selesai dan pulang selama beberapa hari bersama keluarga sampai panggilan proyek berikutnya.
  • Bekerja di pelayaran, di luar negeri dan penugasan khusus membutuhkan waktu lama.
  • Bekerja siang malam dan istirahat di dalam perjalanan diantara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya.
Quality time artinya bagi orang super sibuk kerja ini memerlukan perencanaan matang supaya akurasi keberhasilannya tinggi dengan upaya pendukungnya seperti:
  • Mengambil cuti kerja saat selesai ujian anak atau hari libur nasional
  • Negosiasi mendapatkan rapel hari libur selama seminggu setiap interval 4 minggu untuk menghilangkan rutinitas PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad)
  • Persiapan dana quality time
Contoh 3: quality time bagi orang yang bekerja secara umum

Bekerja secara normal sesuai jam kerja 40 jam kerja setiap minggu. Potensi quality time artinya bagi orang yang bekerja secara umum ini tersedia banyak.

Seminggu : 168 jam
Jam kerja : 40 jam
Perjalanan kerja : 5 hari x 1 jam : 5 jam
Istirahat : 7 hari x 7 jam : 49 jam
Sisa jam : 74 jam bisa digunakan sebagai quality time dengan segudang rencana acara bersama keluarga.

Keberhasilan quality time adalah jika semua rencana acara bersama keluarga terpenuhi sesuai dengan ketersediaan waktu dan kondisi keuangan.

Pertanyaan:
  1. Apakah arti quality time seperti yang dicontohkan bisa memberikan kepuasan dan kesenangan keluarga? (jawaban: Ya)
  2. Apakah hanya kepuasan dan kesenangan saja yang diperlukan dalam keluarga? (jawaban: Tidak)
  3. Apa yang membedakan antara quality time bagi orang yang bekerja secara umum dengan quality time bagi orang yang sibuk maupun super sibuk kerja? (jawaban: kelimpahan waktu)
Pada contoh 3 terdapat kelimpahan waktu sebanyak 74 jam setiap minggu. Kelimpahan waktu ini dapat digunakan untuk:
  • Quality time with family artinya mendapatkan kepuasan dan kesenangan bersama keluarga dengan kelimpahan waktu
  • Melengkapi sisi mata uang seperti pertanyaan kedua bahwa bukan hanya kesenangan saja yang diperlukan, ada sesuatu lainnya harus terpenuhi dalam membina keluarga.
Sekarang kita lihat dulu tentang quantity time.

2. Quantity Time

Quantity time adalah jumlah waktu yang dapat dialokasikan untuk keluarga. Quantity time dinyatakan berhasil saat tercapainya target waktu untuk kebersamaan keluarga misalnya 4 jam sehari atau 74 jam setiap minggu. Quantity time diluar batasan segudang agenda keluarga, cukup dengan berada diantara keluarga saja sudah termasuk hitungan quantity time.

Quantity time berhubungan dengan rasio keseimbangan waktu antara bekerja, bersama keluarga dan istirahat. Ini disebut 3 Keseimbangan hidup sosial.

Contoh 3 di atas bagi orang bekerja secara umum memiliki quantity time ideal di angka 74 jam seminggu. Bagaimana jika hanya memiliki waktu bersama keluarga di hari minggu saja seperti contoh 1? Mari kita hitung prosentasenya

Quantity time hari minggu = 24 jam - 7 jam istirahat = 17 jam quantity time.
Maka Availability quantity time = quantity time aktual dibagi quantity time standar x 100%
= (17 / 74) x 100%
= 23%

Jadi jika sibuk kerja hanya memiliki quantity time 23%.

Melanjutkan pernyataan bahwa bukan hanya kesenangan bersama keluarga saja yang bisa dicari melalui quality time tetapi ada sisi lainnya harus terpenuhi dalam keluarga diantaranya:
  • Membimbing keluarga agar selalu berada di jalur benar.
  • Pemenuhan nafkah batin
  • Perlindungan keluarga dari setiap potensi membahayakan
  • Hubungan sosial kemasyarakatan dengan lingkungan tetangga.
Poin - poin tersebut berada diluar quality time karena bukan suatu yang direncanakan maupun pencarian kesenangan bersama keluarga. Ini lebih kepada tanggung jawab dalam kehidupan keluarga yang akan terpenuhi ketika tersedia waktu memadai.

Jika quantity time kurang mencukupi maka akan terjadi kepincangan. Katakanlah hanya quality time terpenuhi maka kesenangan di dapat tapi lainnya juga penting akan hilang.

Quantity time setidaknya menciptakan nuansa bimbingan orang tua terhadap keluarga walaupun kita tanpa melakukan apapun namun dapat mengawasi prilaku anggota keluarga terutama anak melakukan hal positip. Kita bisa mengetahui kegiatan anak saat waktu sekolah, selepas sekolah dan mengawasi serta membimbing supaya tidak masuk lingkungan kurang benar.

Kita tidak berharap:
  • Keretakan tersembunyi hubungan suami istri akibat waktu intens sangat terbatas dan potensi kehadiran orang ketiga
  • Kurang mengenal dan kurang dikenal tetangga
  • Tidak punya teman dan jauh dari saudara
  • Hobi kita tidak pernah tersalurkan misalnya memancing, futsal, bersepeda juga hobi menulis seperti saya.
  • Anak - anak kita jatuh pada lingkungan kurang benar
quality time atau quantity time
Sehingga quantity time pun penting! Quality time tanpa quantity time: kehilangan kontrol keluarga sedangkan Quantity time tanpa quality time: kehilangan makna kebersamaan Hanya dalam pandangan kami, hal ini disebut qtime.

Qtime artinya keseimbangan antara quality time dan quantity time.

Qtime adalah quality time dan quantity time, bukan hanya quality time.

Bagaimana dengan contoh 1 dan contoh 2 di atas sibuk dan super sibuk kerja?

Seandainya kita bisa memilih, maka disarankan memilih contoh 3 bekerja secara umum dan memiliki kelimpahan quantity time.

Pada posisi berada di contoh 1 sibuk kerja sehingga hanya memiliki 23% quantity time setiap minggu sebaiknya kita bertanya lagi kenapa bisa terjadi seperti itu. Apakah kita kurang pandai mengelola pekerjaan, kurang paham mengelola waktu atau ada strategi salah dan kurang dimengerti apa kesalahannya.

Misalnya seseorang bekerja di bagian manajemen produksi dan setiap sabtu selalu over time maka review lagi tentang kapasitas produksi sehingga dapat menetapkan target mingguan dan tidak ada delay dan tidak ada over time terus menerus.

Pada posisi contoh 2 super sibuk bekerja dan tidak ada pilihan pekerjaan lain selain menjalani pekerjaan tersebut. Resiko sangat tinggi walaupun biasanya jenis pekerjaan ini memiliki bayaran tinggi. Trik mengatasinya yang mungkin sedikit membantu adalah memanfaatkan teknologi komunikasi berupa video call sehingga muncul kesan tidak ada jarak pemisah.
seputarpabrik.com
#1 Blog Bacaan Pekerja